Minggu, 18 November 2012

Takita.. Wujudkan mimpi kita yuk !!!


Dear Takita Sayang..
                                                                                  
Membaca surat dari Takita, kakak jadi ingat dua ponakan yang tinggal jauh di Makassar. Namanya Echa dan syifa. Kedua orang tua mereka bekerja, jadi tiap hari mereka dititip di rumah Ibu dan Bapak kami (kakek dan neneknya).

Di suatu pagi, tiba-tiba saja Syifa tidak mau dititip, dia ingin ikut ibunya ke kantor. Dia menangis sejadi-jadinya dan tidak bisa sibujuk. Kakak yang lagi sendirian di rumah bingung, gimana cara mendiamkannya. Kebetulan di depan pintu masuk rumah, ada barisan semut yang berjalan. Akhirnya, mulailah kakak mengarang cerita tentang semut-semut kecil itu walaupun nggak tau ujung pangkalnya di mana. Lama-kelamaan si Syifa diam dan asyik mendengarkan cerita sambil melihat ke wajah kakak tanpa berkedip. Jadilah si Syifa tenang dan bisa diajak bermain kembali. Hati pertama kakak jadi lega, senang dan haru. Kenapa tidak ?? kejadian itu pengalaman kakak pertama kali membujuk anak kecil dengan cerita.

Di lain waktu kakak juga bercerita tentang “Raksasa mencari anak yang sering menangis” dan “si Little Syifa”. Namun, kakak tidak punya banyak waktu bersama mereka, karena harus kembali ke tempat mengabdi jauuuuuh di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Tau tidak Takita Sayang?? Di hari-hari mendatang si Syifa sering mengulang ceritat tentang semut itu. Ternyata ingatan anak kecil dahsyat yah Takita ??. Hmmm, kakak berharap bisa berkumpul dan bercerita kembali bersama mereka. 

Semenjak itu, kakak bertekad Insya Allah jika kakak punya anak nanti, kakak akan mengisi hari-hari mereka dengan cerita-cerita. Kakak tidak ingin membiarkan waktu mereka direbut oleh tontonan-tontonan TV dan GAMES yang tidak mendidik.

Demi mewujudkan impian itu, kakak mulai mengoleksi buku hingga kelak bisa jadi bahan cerita dan kalau sudah banyak bisa membuat perpustakaan (ngarep.com ). Do’akan kakak ya Takita....

Have a nice day Takita Sayang.... 

Sabtu, 04 Agustus 2012

My Nervous.. Come back in Alfalfa Pare


Nervous, wow.. that feeling come back again after long long time ago. I don’t know when the last I feel like that. My heart was beating hard, came back again when I became to speaker in public speaking program in Alfalfa Camp. I didn’t believe, I can do this all. As a matter of fact, Alhamdulillah I can, eventhough so many weakness..
Thank you very much to Mr. Fadil, who teach and share his knowledge about public speaking for me and my friend. Especially to Mam Indah, who give  many knowledge, support, suggestion,  and motivation for us. For all friends in Alfalfa camp..  Thank you so much.. I can never forget sweet moment here.. Yeah.. Alfalfa Camp, Pare.. is Unforgettable..

@This is my small writing for public speaking..@
What a teacher writes on the whiteboard of life can never be erased
Ladies and Gentlemen

Senin, 16 Juli 2012

"Selamat Jalan Anakku"



Ini adalah kata-kata dari seorang ayah yang ditinggalkan putri kecilnya yang baru berumur 1 tahun 18 hari.
*      Ajarkan kami untuk mendidik anak-anak kami
*      Lapangkan hati kami untuk menerima kehilangan ini
*      Kami adalah orang tua yang baru belajar
*      Allah lebih mencintai anak kami di banding cinta kami kepadanya
*      Anakku… tunggulah kami di sana. Sambutlah kami di pintu syurga-NYA Allah dengan kerinduan yang sangat-sangat tertanam dalam hati kami

SELAMAT JALAN ANAKKU “QAYLA ALEEYA FARHANA” Tidurlah dengan tenang dan damai di sana (23 Mei 2011 - 10 Juni 2012)


Rabu, 06 Juni 2012

Bercerita Yuk..

4 dari 7 novel tere liye yang sudah saya baca, diperankan oleh tokoh utama yang pandai dan suka bercerita, seolah-olah mengajak para pembaca novelnya untuk tidak melupakan proses "bercerita" kepada anak-anak kita. Novel “Ayahku Bukan Pembohong”, “Sunset Bersama Rosie, “Moga Bunda Disayang Allah” dan “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”. Keempat novel ini menggambarkan bagaimana seorang Ayah Dam, Paman Tegar, Kak Karang, dan Om Danar yang mendidik anak/adik asuh mereka dengan berbagai cerita. Baik berupa cerita khayalan maupun yang sungguh-sungguh pernah terjadi di kehidupan pencerita. Kepribadian tangguh, tegar, pantang menyerah, dan rendah hati terbentuk secara perlahan tapi pasti sebagai akibat dari cerita-cerita. 

Ayah Dam berhasil menginspirasi Dam menjadi seorang Arsitek handal, yang memiliki keahlian di bidang lain. Istri Dam pun ikut-ikutan terinspirasi membuat kebun gantung dari sulu-sulur bambu. Ibu Dam seorang “artis tercantik” di zamannya, berhasil bangkit dari keterpurukan yang menderanya akibat sebuah penyakit dan dikucilkan oleh sesama artis. Ia akhirnya berhasil melawan penyakitnya tanpa pengobatan selama 20 tahun, padahal sudah divonis hanya bisa bertahan selama … tahun. Ini akibat dari sebuah cerita

Senin, 30 April 2012

Tonggeret "keRiang Gembira"


Malam gelap di bumi Kalimantan ini, saya terusik dengan keributan binatang yang berkerumun di lampu penerangan, baru kali ini saya melihat dan mendengarnya. Tanya punya tanya, ternyata binatang ini bernama “Keriang”, saya pun menamakannya “Keriang Gembira”, betapa tidak, jika tiap malam menjelang, keriang ini mengeluarkan suara yang nyaring ibarat penyanyi seriosa yang lagi tampil. Kadang kalau lagi iseng, jika lampu di matikan, tiba-tiba saja keriang ini jatuh dan berhenti bernyanyi riang, inilah cara saya kalau ingin mengeluarkannya dari kamar. Awalnya saya takut-takut memegangnya, tapi lama kelamaan sudah biasa dan karena binatang ini tidak menggigit.

Setelah googling di internet, ternyata keriang ini di kenal di daerah lain dengan sebutan tonggeret. Keriang atau Tonggeret adalah sebutan untuk segala jenis serangga anggota sub ordo Cicadomorpha, ordo Hemiptera. Serangga ini dikenal dari banyak anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan dan berlangsung lama. Selain tonggeret, nama lain juga dikenal, biasanya dikaitkan dengan pola suara yang dihasilkan. Orang Sunda menyebutnya cengreret, orang Jawa menyebutnya garengpung atau uir-uir, tergantung suara yang dikeluarkan. Di daerah Sulawesi Selatan, saya tidak pernah menemukan binatang ini, walaupun di kampung (Barru).

Rabu, 18 April 2012

Akademi Gajah

Sementara membaca novel Tere Liye "Ayahku Bukan Pembohong", iseng saya mengetikkan "Akademi Gajah" di search engine Google, hehehe.. ternyata emang g' ada. Saya tertarik dengan sekolah ini, terlepas dari fiksi atau non fiksi. sekolah ini menggambarkan sekolah yang penuh dengan petualangan, seklolah ini mendidik siswanya menjadi bertanggung jawab dengan apa yang dipilihnya. Buktinya "Akademi gajah" tidak memaksa siswanya mengambil mata pelajaran paket seperti sekolah-sekolah pada umumnya di Indonesia. Minimal mereka mengambil 8 mata pelajaran dengan 4 mata pelajaran yang wajib, sisanya terserah. Mereka juga boleh mengambil lebih dari 8 mata pelajaran selagi mereka bisa.

Di "Akademi Gajah" ini ada kelas memanah, kelas yang di ambil oleh Dam dan Retro, yang sampai 1 bulan sebelum ujian akhir kelulusan tidak terpilih sebagai Tim Elit Pemanah sekolahnya. Sehingga demi rasa penasaran yang menggebu-gebu, mereka rela berbohong kepada penjaga pintu sekolah bahwa mereka mendapatkan surat izin ikut berburu babi di hutan perkampungan dekat sekolah mereka. Betul-betul pengalaman yang tak terlupakan bagi kedua anak ini yang kalau latihan memanah tidak pernah mengenai sasaran dengan tepat.

Minggu, 15 April 2012

skul

Tentu masih ingat lagunya almarhum Crisye, kalau tidak salah ingat, beberapa liriknya seperti ini (yang tau lagunya, g’ usah protes, hehehe…)

Sungguh aneh tapi nyata Takkan terlupa
Kisah kasih di sekolah Dengan si dia
Tiada masa paling indah, Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah, Kisah kasih di sekolah
Masa-masa paling indah, Kisah kasih di sekolah 

Saya salah satu orang yang setuju dengan lirik lagu ini. Masa-masa indah, bahagia, penuh kenangan lucu, menggemaskan, haru, pengalaman-pengalaman seru, semuanya bercampur jadi satu di sekolah terutama di SMA. Itulah yang di rasakan ade’-ade’ku yang saya bina selama di sma. Hah.. tak terasa saya telah membimbing mereka hampir tiga tahun dan sebentar lagi akan menempuh ujian akhir nasional. Walaupun sebagai guru, saya tak memanggil mereka “Nak” seperti kebanyakan guru lain tapi “ade’ atau de’, (secara, umur kami kan tak terpaut jauh.. Hehehe.. Yah masih hampir sepantaran lah..) Kadang mereka iseng menjawab “ iya kak..” yang membuat seisi kelas jadi tertawa melihat raut wajah saya berubah pura-pura marah. Ada-ada saja tingkah mereka yang lucu, kadang menggemaskan, tapi kadang juga bikin bete’ dan membuat manyun.  

Sabtu, 14 April 2012

Catatan kecil Tere Liye

Bahwa hidup harus menerima.. penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti.. pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami.. pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan
Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami.. dan kami akan menerima. “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin” (Tere-Liye)

Jumat, 13 April 2012

Tolong.. biarkan mereka

Biarkan mereka berdiri di kaki sendiri
Biarkan mereka berusaha bangun sendiri ketika jatuh
Biarkan mereka bebas berekspresi
Lepaslah mereka, jangan biarkan tangan anda memegangnya terus
Biarkan mereka makan dengan tangan sendiri tanpa disuap
Biarkan mereka mengeluarkan kemampuan mereka
Biarkan mereka, percayalah padanya
Berikan kepercayaan kepada mereka bahwa mereka bisa tanpa bantuan
Biarkan mereka tersenyum puas dengan hasil kerja keras, hasil keringat mereka
Jangan rusak bulan-bulan terakhirku bersama mereka
Jangan rusak kepercayaan diri mereka dengan selembar kertas  kecil berisi abjad A,B,C,D,E
Jangan rusak kejujuran kecil yang sedikit banyak telah tertanam dalam diri mereka
Mereka tidak ada hubungannya dengan goyangnya kursi DPR
Mereka tidak ada hubungannya kekuasaan para elit politik
Tidak ada gunanya nama baik, jika nama baik itu dibentuk dengan kobohongan
Jangan rusak potensi kejujuran mereka dengan keegoan kita
Jangan rusak makna “Jujur” dalam diri mereka
Oh.. Sungguh jangan rusak semuanya
Dimana mereka belajar kejujuran kalau bukan dari kita
Dimana mereka belajar kebaikan kalau bukan dari kita
Mungkin sekarang mereka belum mengerti,
Tapi saya yakin, suatu saat nanti mereka akan mengerti
Mereka akan memahami dengan pemahaman yang utuh
Mereka akan menemukan sendiri, kenapa kita membiarkan mereka

Selasa, 10 April 2012

Pagi..

Selamat pagiii, teriak salah satu widyaiswara yang mengisi pelatihan. sapaan ini diucapkannya di waktu siang dan sore hari. Katanya, walau hari sudah siang atau sore, tapi kita mesti bersemangat seperti di waktu pagi.

Pagi Di Laut P. Sebatik
Waktu pagi memang indah
Terasa nyaman dan damaiii sekali
Pagi, penuh dengan semangat baru
Pagi, penuh dengan rencana-rencana baru
Pagi, awal waktu untuk menjemput impian
Pagi,  waktu orang-orang menjemput harapan
Bagi yang bersedih di malam hari, pagi sebagai pengobat
Pagi selalu bisa menghapus jejak-jejak air mata, sisa kesedihan tadi malam
Pagi, anak-anak kecil mulai bermain, sekolah, bercengkrama riang
Pagi, selalu membuat tersenyum
Pagi, burung-burung mulai berkicau dengan riangnya
Ayam-ayam tetangga berkokok senyaring-nyaringnya menyambut pagi
Semuanya mulai beraktifitas di waktu pagi
Semuanya bersemangat di waktu pagi
Udara segar di waktu pagi
Pagi yang begitu indah, sayang untuk dilewatkan
Pagi memberikan janji kehidupan yang lebih baik
Selamat pagi semuanyaaaaa….
Semoga hari kita di penuhi kebahagiaan dan keberkahan




Kamis, 29 Maret 2012

No Cheating...

Menyontek atau bahasa kerennya adalah cheating, sudah tidak asing di telinga kita. Kenapa tidak, kita semua pernah jadi pelajar atau sampai sekarang masih berstatus pelajar, yang semuanya pasti pernah ikut ujian. Di era sekarang ini, cheating di kalangan pelajar hal yang sudah sangat lumrah terjadi. Hanya beberapa persen saja pelajar yang sama sekali tidak pernah menyontek.

Kenapa menyontek ? alasan yang paling kuat karena ingin mendapat nilai bagus tanpa bersusah payah belajar. Dalam pikiran mereka, nilai bagus itu bisa meningkatkan prestise di mata teman-teman, guru, orang tua, ataukah untuk menarik perhatian dari seseorang yang disukainya. Yah, memang sih memperoleh nilai bagus ada kebanggaan tersendiri. Berbagai cara pun dilakukan, ada yang lirik kiri lirik kanan (katanya posisi sangat menentukan), membuat pelampung (menurutku sih bukan pelampung tapi sudah perahu dibuatnya) di kertas kecil lalu digulung-gulung dan disisipkan entah dimana agar tidak ketahuan pengawas atau dengan cara menulis  contekan di atas meja, tangan, dll. Apapun alasannya, yang jelas menyontek itu perbuatan yang tidak jujur.

Senin, 26 Maret 2012

Terima Kasih...

Saat itu kami tengah duduk santai berbincang di depan rumah dengan beberapa orang tetangga, sambil sekali-kali melihat orang-orang di sebarang jalan sedang bermain Volley Ball. Sebuah mobil Inova baru berwarna putih melintas depan kami dengan kecepatan sedang, tiba-tiba BUKK. Wah, apakah gerangan yang berbunyi memecah perhatian kami dan para pemain bola volley, ternyata.. eh ternyata ban belakang  mobil itu sudah keperosok ke selokan. 

Tapi, wait a minute… 1,2,3,4,5. Pengemudinya kok nggak turun-turun. Beberapa orang yang lagi main Volly pun ragu-ragu (bantu g’ yah.. bantu g’ yah?? Pikir mereka kali’). Dengan ketulusan dan keihlasan hati beberapa anak manusia (www.lebay.com), tanpa dimintai bantuan segera membantu mendorong mobil itu keluar dari perangkap parit. Dalam hitungan ke-10, mobil itu berhasil keluar dari parit, dan melaju dengan cantiknya terus ke depan, meninggalkan sebuah pertanyaan dalam benak kami masing-masing. Kok bisa yah, sudah ditolong.. tapi ucapan terima kasih tidak terucap, bahkan batang hidung dan senyumannya pun tidak terlihat. Apa susahnya mengucap terima kasih, pikir kami. 

Begitulah mungkin sebagian dari kita, yang terkadang lupa mengucap terima kasih pada hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi memiliki dampak yang sangat besar. Mari kita ber-TERIMA KASIH



Minggu, 25 Maret 2012

Sedekah & Ikatan Kimia

Jika kita renungkan, dalam kehidupan ini, kegiatan berbagi tak pernah lepas dari diri kita. Selalu ada saat-saat berbagi dengan yang lain. Bahkan selama dalam kandungan pun kita telah berbagi ruang dengan ibu kita. Hal ini lah yang kemudian membuat kita akan selalu merasa membutuhkan orang lain dalam hidup ini, baik untuk meminta maupun memberi. Kebahagiaan akan terasa lengkap jika kita membagi kebahagiaan itu dengan orang lain, toh di saat kita berbagi, kebahagiaan itu tidak akan berkurang, justru malahan membuat hidup ini lebih happy lagi. Selain kebahagiaan, rasa duka, kemalangan atau masalah kita pun bisa dibagi terkhusus kepada Sang Maha Pencipta, demi meringankan beban hidup dan mendapatkan solusi. 

Saya teringat dengan pelajaran kimia SMA yang membahas tentang Ikatan Kimia. Disitu dijelaskan bahwa unsure-unsur selain gas mulia bersifat tidak stabil. Gas mulia adalah unsur yang stabil, karena dalam konfigurasi elektronnya memenuhi aturan kestabilan unsure yaitu : aturan Duplet (electron kulit terluar/ electron valensi = 2, He), dan aturan octet (electron kulit terluar/ electron valensi = 8, yaitu unsure Ne, Ar, Kr, Xe, Rn), sehingga di alam pada umumnya ditemukan dalam keadaan bebas atau tidak berikatan dengan unsure lainnya.

Unsure-unsur selain gas mulia memiliki konfigurasi electron yang tidak memenuhi salah satu dari syarat kestabilan unsure (aturan Duplet (khusus unsure He, Li, H) dan aturan Oktet). Namun, secara alamiah unsure-unsur tersebut walaupun tidak punya rasa dan pikiran layaknya manusia yang bisa menimbang mana hal baik dan buruk juga berkeinginan agar dirinya bersifat stabil seperti unsure-unsur Gas Mulia. 

Kamis, 22 Maret 2012

Senyum itu... :)

Saya senyum-senyum melihat kebahagiaan anak-anak itu. Tanpa sengaja saya menoleh ke arah mereka. Ada sekelompok siswi yang terlihat saling berlarian selayaknya melakukan perlombaan lari, mereka berlari dengan riangnya sambil tertawa-tawa, entah apa yang mereka tertawai. Yang jelasnya kebahagiaan itu terpancar sangat di wajah-wajah polos mereka. Ada pula sekelompok siswi yang duduk melingkar sambil bermain dengan beberapa biji batu kerikil. Senyum yang tulus, gigi-gigi yang menyembul dari balik bibir mereka, suara yang nyaring, teriakan-teriakan mereka, ah… mereka bahagia sekali pikir saya. Hati saya membenak ada-ada saja yang mereka lakukan untuk bahagia, untuk tertawa riang bersama teman-teman mereka. Semuanya terlihat sederhana oleh mereka, sesederhana mereka menghadapi, melewati dan menghabiskan masa remaja mereka.

Ku ingin menjalani hidup seperti mereka, tertawa saat ingin tertawa, menangis saat ingin menangis, marah saat ingin marah. Semuanya penuh dengan kejujuran, tak ada yang di sembunyikan.Bagaikan anak kecil yang minta dibelikan permen, jika dibelikan, mereka tersenyum, jika tidak, mereka merajuk. Kalau dibujuk, mereka bersabar dan bisa kembali tersenyum. Maka tersenyumlah dengan tulus, maka kita akan bahagia...