Dear Takita
Sayang..
Membaca surat dari Takita, kakak jadi ingat dua ponakan yang tinggal jauh di Makassar.
Namanya Echa dan syifa. Kedua orang tua mereka bekerja, jadi tiap hari mereka
dititip di rumah Ibu dan Bapak kami (kakek dan neneknya).
Di suatu pagi,
tiba-tiba saja Syifa tidak mau dititip, dia ingin ikut ibunya ke kantor. Dia
menangis sejadi-jadinya dan tidak bisa sibujuk. Kakak yang lagi sendirian di
rumah bingung, gimana cara mendiamkannya. Kebetulan di depan pintu masuk rumah,
ada barisan semut yang berjalan. Akhirnya, mulailah kakak mengarang cerita
tentang semut-semut kecil itu walaupun nggak tau ujung pangkalnya di mana.
Lama-kelamaan si Syifa diam dan asyik mendengarkan cerita sambil melihat ke
wajah kakak tanpa berkedip. Jadilah si Syifa tenang dan bisa diajak bermain
kembali. Hati pertama kakak jadi lega, senang dan haru. Kenapa tidak ??
kejadian itu pengalaman kakak pertama kali membujuk anak kecil dengan cerita.
Di lain waktu
kakak juga bercerita tentang “Raksasa mencari anak yang sering menangis” dan
“si Little Syifa”. Namun, kakak tidak punya banyak waktu bersama mereka, karena
harus kembali ke tempat mengabdi jauuuuuh di daerah perbatasan
Indonesia-Malaysia.
Tau tidak Takita
Sayang?? Di hari-hari mendatang si Syifa sering mengulang ceritat tentang semut
itu. Ternyata ingatan anak kecil dahsyat yah Takita ??. Hmmm, kakak berharap
bisa berkumpul dan bercerita kembali bersama mereka.
Semenjak itu,
kakak bertekad Insya Allah jika kakak punya anak nanti, kakak akan mengisi
hari-hari mereka dengan cerita-cerita. Kakak tidak ingin membiarkan waktu mereka
direbut oleh tontonan-tontonan TV dan GAMES yang tidak mendidik.
Demi mewujudkan
impian itu, kakak mulai mengoleksi buku hingga kelak bisa jadi bahan cerita dan
kalau sudah banyak bisa membuat perpustakaan (ngarep.com ). Do’akan kakak
ya Takita....
Have a nice day
Takita Sayang....