Hari ini tepat
3 tahun 1 pekan saya berada di t4 dimana tdk pernah terlintas di benakku bahwa
sy akan berada disini. Nama desanya pun baru kutau pada saat pengumuman lulus.
Perasaanku pada saat mengetahui bahwa sy lulus dit4 yg kurang kuharapkan menjadi
campur aduk. Sempat terlintas dibenakku untuk tidak mendaftar ulang,. Tapi apa
boleh buat demi keluarga, ayah, bunda, kakak, adik.. dengan berat hati kuterima
juga dengan harapan ada kesempatan untuk pindah.
Pada hari kamis,
akhirnya sy berdua dg teman brangkat juga ke nunukan dengan diiringi isak
tangis bunda dan tentu saja sy sendiri, berat rasanya meninggalkan kota yg
penuh dg kenangan i2. Akhirnya dengan penerbangan dari jam 09.00-16.00 tiba
juga di tarakan, nginap dirumah keluarga. Esoknya baru terbang selama 15
menit menuju nunukan. Setibanya di nunukan, hari itu juga mengurus semua
kelengkapan berkas.
Berselang beberapa
hari setelah semuanya telah beres, sy dipanggil untuk segera masuk ke t4ku
ngajar, hal ini disebabkan guru bidang studi ipa u sementara cuti,,,,, dengan
persiapan seadanya akhirnya sy berangkat juga ke lumbis bersama seorang guru yg
jg baru lulus ditemani oleh kakak. Hari itu, hari ahad,dengan menumpangi kapal
subsidi punya keluarga,, kami tdk naik speedboat, karena pada saat itu keuangan
kakak lg menipis. Perasaanku pada saat itu campur aduk, perjalanan kami
dari pagi jam 09.00-18.00, di tengah perjalanan yang ada hanya air dan di kiri
kanannya hutan. Banyak monyet2 hutan bergelantungan di pohon, dan di bawahnya
telah menunggu buaya2 kelaparan menunggu mangsanya. Sepanjang perjalanan
sy bertanya2 dalam hati, ya Allah kenapa bisa sy sampai dit4 seperti ini,
yg sblmnya tak pernah terbayangkan.
Akhirnya pk 18.00 lewat kami sampai di kecamatan sebuku, ternyata disitu belum
ada listrik, dan jalanannya belum beraspal. Masih tanah merah (becek klo lagi
hujan…. Hufth)… berkat kenalan kakak di kapal, akhirnya kami diizinkan
menginap dirumahnya, karena sdh tdk ada mobil yang menuju ke
lumbis… Dan perjalanan dari pelabuhan sebuku menuju rumahnya
lumayan jauh dan ditempuh dengan berjalan kaki. Rumah yang kami tempati
kosong dan tdk ada listrik, jadi penerangan satu2nya berasal dari lampu minyak/pelita
(pajjenangeng, menurut orang bugis)… wc pun tidak ada (bayangkan!!!
Gimana mo buang air, mandi, dll???) akhirnya dengan perasaan dinyaman-nyamankan
saja, kami shalat maghrib jama’ dg isya… setelah makan dan berbincang-bincang
dengan yg punya rumah, kami pun istrirahat beralaskan tikar tanpa bantal …
untung ada sarung!!!
Esoknya bangun,
shalat subuh… akhirnya setelah menunggu beberapa lama, sekitar jam 11 kami
berangkat juga ke tempat tujuan tanpa mandi…. Ditemani oleh seorang ibu
dan cucunya, keluarga dari kenalan kakak di nunukan… Lagi, lagi, dan lagi… di
sepanjang perjalanan yang ada hanya hutan…. Sekitar jam 13.00 kami akhirnya
tiba di mes seorang temannya kakak… saya dititip di kamar temannya
temannya kakak yg perempuan.. walaupun kami berbeda agama, tp tdk jadi masalah.
3 hari lamanya kami
nginap disitu, sambil mempersiapkan kamar di mes lain yang sudah
disediakan. Selama kurang lebih saya tinggal di mes tersebut.. dan selama itu
pula kalo mo mck harus ngangkat air yang jaraknya lumayan jauh.. itu pun air
yang diangkat keruh, tidak bisa dipakai untuk masak dan minum, klo mo masak n
minum nunggu air hujan… itu pun klo hujan. Klo nda hujan !!!!!!!
Selain tidak ada air, juga tidak ada listrik, jadinya klo malam bergelap-gelap
ria…. Penerangan dari lampu minyak,,, hingga suatu hari, pd saat ku bangun
subuh untuk shalat, ternyata semua dinding kamar, lantai, pakaian tergantung,
kasur, badanku.. hitaaaaaaaaam semuanya kecuali gigiku… Pantesan waktu
tidur, kok perasaan kulitku kok agak lain terasa, kayak lengket2 gitu tapi
karena ngantuk sangad, EGP pikir gue... hehehehe… klo ingat itu lucu dan
senyum2 sendiri,,,,, :D
Pergi ke sekolah berjalan kaki. Selama
sebulan tinggal di mes situ, kesehatanku mulai memburuk, sy batuk2 tdk mau
berhenti, pinggang bagian belakang yg memang sering sakit kambuh. Untung ada
kenalan disitu yang sdh dianggap keluarga yang memberikan perhatian. Akhirnya
karena tdk tahan tinggal di mes tadi, sy pindah ke mes yang pertama, walau
numpang di kamarnya teman. Hampir 1 semster tinggal disitu.
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar